Selasa, 07 Mei 2013

Kesalah Pahaman antara "Ibu & Anak"


Dalam kehidupan sehari-hari sering sekali kita temui hal yang menyangkut tentang masalah konflik dan perselisihan. Terutama dalam keluarga. Pendapat atau argumentasi seorang anak dan orang tua biasanya memiliki kecenderungan perbedaan yang cukup signifikan terutama dalam pola pikirnya. Berikut ini adlah contoh kasus tentang Perselisihan antara Ibu & Anak.

Seorang anak yang bernama Rani (16 Tahun) yang duduk di bangku kelas 1 SMA mempunyai teman baik yang bernama Sabrina (16 Tahun). Persahabatan mereka sangat kuat bahkan setiap malam mereka berdua selalu belajar bersama. Tetapi Rani membuat kesalahn karean setiap kali ia keluar dengan Sabrina dia tidak pernah meminta izin terlebih dahulu kepada ibunya. Otomatis ibunya pun berpikiran macam-macam bahkan berpikiran negatif tentang temannya Rani yaitu Sabrina.

Suaru hari ibunya mengajak Rani untuk berbicara empat mata dan menyuruh Rani untuk menjauhi temannya tersebut. Rani pun menolak keras permintaan ibunya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi bahwa ia keluar malam untuk belajar bersama, bukan untuk melakukan hal yang negatif. Tetapi sang Ibu pun tetap pada pendiriannya menyuruh Rina untuk menjauhi Sabrina.

Keesokan harinya Rani menceritakan apa yang dikatakan oleh ibunya kepada Sabrina. Reaksi Sabrina tentu tidak terima dengan apa yang telah dituduhkan kepadanya. Dia pun marah kepada Rani. Rani menjadi sangat kesal terhadap ibunya. meraka pun tidak berbicara sama sekali dengan ibunya selama beberapa waktu. Ibunya pun tidak ada kemauan untuk memperbaiki hubungan dengan anaknya tersebut.
  •     Komentar
Wajar apabila seorang ibu khawatir kepada anaknya. Itu semua karena rasa sayang yang begitu tinggi dari seorang ibu kepada anaknya. Tapi rasa khawatir yang berlebihan dapat membuat si anak kurang nyaman dalam melakukan aktifitasnya sebagai remaja karena menganggap kurangnya mendapat kepercayaan dari ibunya,
  •     Solusi
Hal tersebut bisa dihindari dengan cara lebih memperbanyak komunikasi antara ibu dan anak, agar nantinya tumbuh rasa saling memahami  satu sama lain. selain itu mungkin bisa dengan mengajak temannya bermain dirumah agar orang tua bisa lebih mengenali siapa saja yang berteman dengan anaknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar